VISI Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada periode 2013-2018; memperhatikan hasil analisis isu strategis, mengacu pada visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Lahat yang terpilih untuk periode 2018-2023; berpedoman pada RPJPD Kabupaten Lahat 2005-2025; memperhatikan prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); merujuk pada tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta memperhatikan tujuan pembangunan berkelanjutan maka visi pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2019-2023 adalah:
” Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Lahat yang Berakhlak, Mandiri, Berkeadilan, Makmur dan Sejahtera serta Terselenggaranya Pembangunan yang Berbasis Pemerataan Berkelanjutan “
Penetapan visi tersebut disamping dilandasi oleh ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, juga mempertimbangkan berbagai aspirasi politik yang berkembang di kalangan stakeholders yang ada di Kabupaten Lahat. Visi tersebut menjadi arah pembangunan 5 (lima) ke depan menuju kondisi ideal yang diinginkan.
Makna dari visi Pemerintah Kabupaten Lahat dapat di jelaskan bahwa Visi tersebut mengandung beberapa kata kunci yaitu “Berakhlak, Mandiri, Berkeadilan, Makmur, dan Sejahtera” yang perlu dijelaskan agar memberikan pengertian dan persepsi yang sama bagi setiap anggota organisasi dan stakeholders, Serta berbagai pihak yang berkepentingan.
Berakhlak, Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Terwujudnya peningkatan akhlak mulia, baik secara individual maupun sosial dalam konteks iman dan takwa karena kualitas sumber daya manusia dalam mewujudkan kesejahteraan tanpa iman dan takwa hanya akan menjerumuskan dalam jurang kehancuran. Perwujudan pokok visi ini ditandai oleh meningkatnya pelaksanaan ibadah dan pengamalan nilai-nilai agama dalam segala aspek kehidupan baik secara individu maupun sosial.
Mandiri, Inti dari bagian visi Mandiri adalah terjadinya proses pembangunan yang diarahkan untuk mewujudkan Lahat sebagai wilayah yang mandiri. Sebagai kabupaten yang dicita-citakan mandiri, diharapkan akan mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Kemandirian tidak berarti mengisolasi diri melainkan tetap memahami saling ketergantungan dengan daerah lain dalam hubungan yang saling mengisi dan bersifat proaktif. Beberapa permasalahan penting yang terkait dengan kemandirian ini adalah pemenuhan kebutuhan pangan dan energi serta aspek pembangunan lainnya dengan penekanan pada aspek sumber daya manusia menuju Lahat yang adil dan makmur. Keadilan dan kemakmuran diupayakan terjadi pada semua aspek kehidupan. Masyarakat di Kabupaten Lahat diupayakan memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.
Berkeadilan, bermakna bahwa pembangunan Kabupaten Lahat bertujuan mensejahterakan masyarakat secara adil dan merata tidak nepotis dan tidak mengabaikan hak orang lain. Adil juga berarti Semua wilayah dan etnis, golongan dan agama mendapat pelayanan yang sama serta memiliki hak dan kewajiban yang sama baik dalam menerima pelayanan pembangunan maupun di depan hukum.
Makmur dan Sejahtera, adalah terwujudnya peningkatan lebih janjut dari kondisi makmur, yang tidak hanya berdimensi material dan jasmaniah, tetapi juga spiritual atau rohaniah yang memungkinkan rakyat menjadi manusia yang utuh dalam menggapai cita-cita ideal dan berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif dan kontruktif, dalam tata kehidupan (juga tata pemerintahan) yang aman dan tenteram, rukun dan damai, disamping terpenuhinya kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, serta bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang makin berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektual. Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang hidup dalam situasi dan kondisi aman, tenteram, damai sentosa dan makmur. Perwujudan pokok visi ini ditandai oleh peningkatan pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, perasaan tenang dan rasa aman dalam hidupnya.